Dia membuat serangkaian model komunikasi dimulai dari model komunikasi manusia yang sederhana sampai model yang rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
Setiap orang yang melakukan kegiatan komunikasi menurut model di atas adalah sekaligus sebagai enkoder dan dekoder yang dimana menyandi-balik tanda atau gejala kemudian menafsirkan. Dalam model di atas, umpan balik (feed back) merupakan hal yang sangat penting karena berfungsi memberi tahu tentang apa yang diterima kemudian disampaikan kembali.
Contoh:
PERCAKAPAN DI TELEPON
Bapaknya Tomi : Halo…
Echi : Halo…Tominya ada om…
Bapaknya Tomi : Siapa ini?
Echi : Echi om?!
Bapaknya Tomi : Edi?
Echi : Echi…!
Bapaknya Tomi : Oh, Eghi?
Echi : Echi! C… C… C… Charlie!
Bapaknya Tomi : Ooo… Charlie, lho kok suaranya kayak perempuan……….
Echi : ArGhhh……………………………………………………..
Contoh diatas merupakan contoh model komunikasi yang bersifat konvergen. Hal ini dibuktikan dengan adanya interaksi kedua pihak yang berbalas-balasan secara terus-menerus dan berkelanjutan untuk berbagi informasi. Berbalas-balasan di sini adalah proses pemberian pesan yang diumpan balik, sehingga menimbulkan skema seperti model yang diutarakan Schram. Jika dilihat lebih detail percakapan bapaknya Tomi dengan Echi merupakan suatu interaksi timbal balik antara pengumpan pesan dengan penerima pesan dimana penerima pesan memproses kemudian dikembalikan, begitu seterusnya. Namun dalam konteks alur komunikasi, percakapan tadi dikatakan konvergen dan benar, namun bila dilihat dari sudut perilaku komunikasi maka terjadi diskomunikasi yang menyebabkan kesalahan persepsi antar individu antara sender dan receiver.