Jika mencermati beberapa orang yang sedang malu atau tersipu biasanya bagian pipi akan memerah. Hal ini tentu dapat dijelaskan secara ilmiah dan jika dipelajari proses memerahnya pipi tersebut bukan secara tiba-tiba terjadi begitu saja. Ternyata pada saat seseorang tersipu dan malu ada suatu hormon yang bekerja sehingga menyebabkan warna merah pada pipi.
Ilustrasi |
Dijelaskan sebagai adrenalin dimana merupakan hormon yang berhubungan dan mengendalikan emosi dan rasa takut. Pada dasarnya hormon ini bekerja secara alami dan cepat sehingga menimbulkan efek pada tubuh saat seseorang merespon suatu hal. Prosesnya adalah Saat adrenalin meningkat, maka napas dan detak jantung juga akan meningkat. Hal ini dapat memperlambat proses pencernaan sehingga energi dialihkan ke otot. Dengan hal ini maka pembuluh darah yang berada di bagian wajah juga akan melebar atau sering disebut sebagai vasodilation sehingga darah akan mengalir lebih banyak melalui wajah daripada dalam kondisi normal.
Yang menjadi unik adalah peristiwa rona pipi ini atau memerahnya pipi tidak bisa dikendalikan oleh otak dan sistem saraf kita. Rasa malu akan timbul secara alami dan memicu pergerakan hormon sehingga bagi sebagian orang yang berusaha menutupi rasa malu akan dirasa percuma saja. Sistem otak akan bekerja dengan sangat cepat sehingga tidak memungkinkan untuk menyembunyikan rasa malu sebelum kita menyadari bahwa diri kita sedang berada dalam masa malu.
Guna menjelaskan fenomena ini beberapa fungsi meronanya pipi akibat rasa malu masih belum terpecahkan. Walaupun begitu tanda memerahnya pipi bisa dianggap sebagai kenyataan terhadap perasaan seseorang dalam waktu tertentu dan keadaan tertentu yang kemudian menjadi sebuah sinyal untuk keberadaan dirinya bagi orang lain.
Komentar
Posting Komentar
BAGAIMANA TANGGAPAN ANDA?