Langsung ke konten utama

Critical Discourse Analysis

CDA merupakan jenis discourse analytical research yang terutama mempelajari social power abuse, dominasi, dan ketidaksetaraan yang terbentuk, diproduksi, dan ditentang oleh teks dan pembicaraan dalam konteks sosial dan politik. Prinsip-prinsip CDA sudah ditemukan dalam critical theory dari Frankfurt School sebelum Perang Dunia II. Aliran ini fokus pada bahasa dan discourse yang diinisiasikan dengan ‘critical linguistics’ yang muncul (terutama di Inggris dan Australia) pada akhir tahun 1970-an. CDA meliputi seperti pragmatics, conversation analysis, narative analysis, rhetorics, sociolinguistics, ethnography, dan media analysis.

Fungsi analis wacana kritis bagi masyarakat yaitu memberikan kesadaran nyata atas peran mereka. Pemikiran ini bersumber dari bahwa ilmu itu ‘value-free’. Secara garis besar, CDA mengkaji hal-hal social baik strukturnya di sekitar kita yang bersifat teks dan pembicaraan dimana mempunyai implementasi yang sangat luas.
Karena banyak jenis CDA, sehingga ini menjadi sangat beragam secara teoritis dan analitis. Analisa Konversasi/percakapan (conversation) kritis sangat berbeda analisa berita atau belajar/mengajar. Yang sering menjadi pembahasan CDA yaitu kekuasaan, dominasi, hegemoni, ideologi, kelas, gender, ras, diskriminasi, kepentingan, reproduksi, institusi, struktur sosial atau tatanan sosial.
Dalam pendekatannya, CDA mempunyai 2 pendekatan analisa; secara makro dimana kekuatan, dominasi dan ketidaksetaraan antara kelompok social. Secara mikro; penggunaan bahasa, wacana, interaksi verbal, dan komunikasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, CDA dapat direpresentasikan dalam masalah politik, kekuasaan dan mengkaji teks media. CDA menjadi sebuah control dalam hal-hal tersebut yang dapat di implementasikan juga dalam hidup berkeluarga, bagaimana peran social dalam lingkup social kita, sebagai sarana pengkritisi social antara penguasa dengan yang dikuasai dan terhadap dominasi grup tertentu. Atau misalnya dalam proses belajar mengajar yang terjadi antara seorang guru yang meminta jawaban secara langsung kepada murid yang seringkali merupakan sebuah abuse power. CDA juga dapat menjadi sarana control terhadap pemikiran seseorang melalui sisi kritisnya.



rioherlambang.blogspot.com
ilmu politik dan komunikasi

Komentar

Posting Komentar

BAGAIMANA TANGGAPAN ANDA?

Postingan populer dari blog ini

High Context Dan Low Context

Secara umum, masyarakat di Indonesia sangat erat hubungannya dengan high context yang sebenarnya dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya masyarakat Jawa yang dipengaruhi oleh budaya sopan santun dalam berbicara dan berusaha menjaga sikap dalam bergaul menjadi aspek penting dalam terciptanya high context.

Istilah Njawani; Filosofi Pedoman Perilaku

Filosofi Njawani dan Falsafah Jawa  - Diartikan sebagai orang Jawa yang hidup dengan nilai-nilai dan ajaran-ajaran leluhurnya. Banyak sekali orang yang berasal dari suku Jawa masih memakai tuntunan tersebut untuk bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain yang sesama suku ataupun berbeda budaya. Pedoman hidup untuk berperilaku, berpikir serta bagaimana cara untuk mencapai tujuan masyarakat Jawa pada umumnya diarahkan untuk tidak melukai sesama bahkan mengajak mereka untuk selaras.

Komunikasi Konvergen ala WILBUR SCHRAMM

Dia membuat serangkaian model komunikasi dimulai dari model komunikasi manusia yang sederhana sampai model yang rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.