Langsung ke konten utama

Christoper Columbus, Kita Tidak Lagi Selugu Dulu

Christopher Columbus

Dulu sewaktu Sekolah Dasar saya diajari oleh guru saya tentang siapa yang menemukan benua Amerika. Kala itu hampir semua buku cetak IPS menuliskan bahwa Christopher Columbus lah yang menemukan benua tersebut. Hingga sekarang masih terngiang hebat dalam pikiran saya ketika bapak guru menanyakan kepada murid-murid nya di dalam kelas "siapa yang menemukan benua Amerika?" kita serentak menjawab "keristoper kolumbus paaaaakkk!!!" Jadi apakah dengan usia saya yang sekarang masih menganggap si keristoper ini sebagai penemu dan pahlawan?

Baru-baru ini hobi saya yang agak-agak curious membawa saya kepada sebuah video di Facebook berjudul One Word: Christopher Columbus (Native Americans) dengan thumbnail seorang perempuan yang mengacungkan jari tengahnya. Dari situ membuat saya secara sadar mau untuk dipersuasi dan memilih untuk melihat secara utuh apa konten di dalamnya. Secara singkat video ini berisikan sebuah wawancara kepada sejumlah orang berkebangsaan Native Americans tentang bagaimana pendapat mereka kepada seorang bernama Christopher Columbus. Kata-kata yang dilontarkan oleh narasumber pertama pada video tersebut membuat saya meloncat kegirangan "evil, pure evil" yang dapat diterjemahkan bahwa Christopher Columbus adalah seseorang yang mempunyai sikap layaknya iblis.

Narasumber lain mengatakan bahwa orang yang diyakini sebagai penemu benua Amerika ini adalah seorang penjajah. Bahkan ia menambahkan keterangan secara historis dimana nama suku Indian berasal dari kata India saat itu Christopher Columbus dan awaknya mengira telah tiba di India. Tapi itu belum seberapa jika dibandingakan dengan pendapat lainnya ketika ia dituduh sebagai seorang pembunuh, pemerkosa dan pelaku genosida atas suku asli setempat. Pada menit-menit tengah video tersebut saya mulai sedikit terbawa emosi karena beberapa narasumber terlihat menaruh kesedihan dan kebencian terhadap sosok Christopher Columbus ini. Sebagai pamungkasnya sejumlah narasumber pun akhirnya tersenyum sembari mengatakan "F**k you, F**k Christopher Columbus. Dia adalah teroris pertama di Amerika" yang bahkan dimiripkan dengan seorang Adolf Hitler. Woowwww....!! Berikut tayangan videonya:




Setelah selesai menonton video ini spontan kata-kata yang terlontarkan di dalam hati saya adalah "Holy Shit dude". Sejenak saya merasa dibodohi oleh pengetahuan yang selama ini saya bangga-banggakan, dan naasnya lagi ketika saat itu masih mengenyam pendidikan SD pun saya (melalui orang tua) juga harus bayar uang SPP, untuk apa? untuk tahu kalau Columbus adalah penemu benua Amerika. What the .... Tapi untungnya emosi sejenak tersebut dapat diredam dengan pengalaman selama kuliah ketika dosen saya mengajarkan bahwa kita harus mampu berpikir rasional dan objektif #lol. Mulailah saya mencari sisi lain dari seorang keristoper ini.

Seperti biasa, saya berhasil menemukan sebuah artikel berjudul Christopher Columbus: Hero or Villain? Dalam artikel tersebut si penulis mempercayai bahwa Christopher Columbus pertama menapakkan kakinya hanya di Kepulauan Bahama. Kala itu ia di danai oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabella dari Spanyol. Kenyataan lainnya yang mengiris perih hati ini adalah ia juga dituduh melakukan perbudakan kepada penduduk setempat dengan menundukkan dan merampas kekayaan alamnya. Konon kabarnya suku lokal bernama Taino tersebut mengalami perlakuan kemanusiaan yang cukup keji sehingga terjadi pengurangan populasi hingga 5 juta orang. Seiringnya waktu si keristoper ini juga menjadikan bangsa Taino sebagai budak seks yang kemudian dijual.


KESAKSIAN DE LAS CASAS
Diketahui, Bartolome De Las Casas adalah orang yang pernah hidup sebagai anak buah dari Christopher Columbus yang akhirnya bertaubat sebagai Imam Katholik. Kala itu ia menjadi saksi kekejaman orang-orang Spanyol.  Dikutip dari artikel berjudul Christopher Columbus : Pembantai Terbesar Sepanjang Sejarah Manusia:

"Bagaimana orang-orang Spanyol di bawah komando Columbus memotong kaki anak-anak yang lari dari mereka, untuk menguji ketajaman pisau mereka. Menurut De Las Casas, para pria membuat taruhan siapa yang, dengan satu sapuan pedangnya, bisa memotong seseorang menjadi dua. Dia mengatakan bahwa anak buah Columbus ‘menuangkan air sabun mendidih daiatas orang2 . Dalam satu hari, De Las Casas pernah menjadi saksi mata tentara Spanyol memotong-motong, memenggal, atau memperkosa 3000 orang asli".

Serentetan kejadian tidak manusiawi itu menyebabkan Columbus dan anak buahnya menyebarkan penyakit sipilis ke Eropa, sebaliknya orang Eropa menyebarkan penyakit smallpox ke orang-orang Indian.



Jadi setelah ini jika anda ditanya "siapakah yang menemukan benua Amerika?" maka anda akan menjawab....................
Jadi setelah ini jika anda ditanya "siapakah Christopher Columbus?" maka anda akan menjawab....................
Jadi setelah ini jika anda ditanya "siapakah Presiden Amerika 2016?" maka anda akan menjawab "Donald Trump pak guru". :D :D :D 



Referensi:
  1. Air Hujan, Kopi. 2010. Christopher Columbus : Pembantai Terbesar Sepanjang Sejarah Manusia. Diakses dari https://kopiairhujan.wordpress.com/2010/12/30/christopher-columbus-pembantai-terbesar-sepanjang-sejarah-manusia/
  2. Myint, B. 2015. Christopher Columbus: Hero or Villain?Diakses dari http://www.biography.com/news/christopher-columbus-day-facts
Video
  1. Cut, Watch. 2016. One Word: Christopher Columbus (Native Americans). Diakses dari https://www.facebook.com/WatchCut/videos/522456597917232/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

High Context Dan Low Context

Secara umum, masyarakat di Indonesia sangat erat hubungannya dengan high context yang sebenarnya dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya masyarakat Jawa yang dipengaruhi oleh budaya sopan santun dalam berbicara dan berusaha menjaga sikap dalam bergaul menjadi aspek penting dalam terciptanya high context.

Istilah Njawani; Filosofi Pedoman Perilaku

Filosofi Njawani dan Falsafah Jawa  - Diartikan sebagai orang Jawa yang hidup dengan nilai-nilai dan ajaran-ajaran leluhurnya. Banyak sekali orang yang berasal dari suku Jawa masih memakai tuntunan tersebut untuk bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain yang sesama suku ataupun berbeda budaya. Pedoman hidup untuk berperilaku, berpikir serta bagaimana cara untuk mencapai tujuan masyarakat Jawa pada umumnya diarahkan untuk tidak melukai sesama bahkan mengajak mereka untuk selaras.

Komunikasi Konvergen ala WILBUR SCHRAMM

Dia membuat serangkaian model komunikasi dimulai dari model komunikasi manusia yang sederhana sampai model yang rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.