Langsung ke konten utama

Moto GP: Antara Legenda dan Talenta Muda


Akhir-akhir ini popularitas MotoGP seakan hanya melekat kepada dua sosok rider nya yaitu Valentino Rossi dan Marc Marquez. Mereka sama-sama mempunyai torehan yang mengagumkan saat berada di lintasan, kharisma dan skill yang dipertunjukkan pun sangat mempengaruhi antusias penggemarnya untuk selalu duduk manis di depan layar kaca ataupun langsung datang di tengah hiruk pikuknya tempat duduk di pinggir srikuit.

Fans berat Vale 46 menyebut Rossi sebagai Sang Legenda sedangkan sebaliknya sosok Marquez disebut sebut sebagai Bocah Ajaib atau Bayi Alien. Dua pebalap beda generasi ini terlihat bersaing sengit memperebutkan gelar jawara dunia MotoGP bahkan drama yang melibatkan keduanya beberapa waktu lalu sempat membuat panas 2 kubu pendukungnya. Tapi inilah yang saya suka, no pain no game, no drama no moto gp yang sebut saja sebagai bumbu penyedap dalam gelaran olahraga roda dua ini.

Sosok Rossi dan Marquez sama-sama dikagumi banyak orang. Dalam hal ekspresi saat sesi wawancara, dua orang ini tidak jauh berbeda; ekspresif, murah senyum, dan semangat. Dalam hal memacu tunggangannya, Rossi pun sewaktu seumuran Marquez juga hampir mirip yaitu sama-sama ingin membuktikan diri mereka lah yang terbaik. Lantas kenapa 2 sosok ini kemudia berusaha "diseterukan" oleh media dan penggemarnya? Nampaknya masyarakat hanya menginginkan satu orang saja sebagai sosok yang mendapat predikat terbaik. Pengingkaran demi pengingkaran guna saling menyerang diungkapkan oleh kedua kubu yang bahkan bagi saya mereka masih menjadi yang terbaik di MotoGP 2016 ini. Jika ada dua kenapa harus pilih satu?


Memahami Seorang Legenda Valentino Rossi
Rossi adalah salah satu legenda Moto GP yang masih hidup bahkan aktif di lintasan. Saya pribadi meyakini bahwa hampir semua pebalap Moto GP menjadikan sosok Rossi berikut prestasinya sebagai acuan, cambukan hingga panutan. Pria kelahiran Italia, 16 Februari 1979 ini telah menorehkan 7 kali juara dunia di kelas utama, 1 kali di kelas 250 cc dan sekali di kelas 125 cc.

Berbicara tentang rekor, pembalap berambut kriwil satu ini telah banyak menyaingi sejumlah rider sebelumnya. Rossi adalah orang mengoleksi juara seri terbanyak sepanjang sejarah dengan 86 kemenangan,
naik podium terbanyak 129 podium, naik podium terbanyak dalam satu musim dengan 16 podium di 2003, 2005 dan 2008, fastest lap terbanyak dalam satu musim dengan 12 fastest lap di 2003, poin terbanyak dalam satu musim dengan 373 point di 2008, 23 podium berurutan, dari GP Portugal 2002 sampai GP Afrika Selatan 2004 dan fastest lap tercepat balapan dengan 73 lap, mengalahkan Giacomo Agostini dengan 69 lap. The Doctor  juga berhasil menorehkan rekor sebagai pebalap dengan start terbanyak dalam kelas MotoGP, dengan 246 kali start mengalahkan Alex Barros dengan 245 kali start serta naik podium sebanyak 210 kali.


Sang Talenta Marc Marquez
Pria kelahiran Spanyol, 17 Februari 1993 ini telah menggemparkan tataran juara MotoGP. Rekor demi rekor ia torehkan dalam umur yang masih belia bahkan tekah mampu melampaui rekor pembalap lainnya. Sosok Marc Marquez dipercaya sebagai rider yang sangat menghormati Valentino Rossi. Sang Bayi Alien setidaknya telah mengukir rekor 3 kali juara kelas MotoGP, 1 kali juara kelas 250cc dan 1 kali juara 125cc.

Rekor laiinya adalah ia berhasil meraih 3 kali juara dalam kurun 4 tahun. Selain itu ia adalah pembalap termuda yang mampu meraih gelar juara MotoGP termuda pada usia 23 tahun 242 hari dengan mengalahkan rekor sebelumnya yang diukir oleh Mike Hailwood pada umur 24 tahun 108 hari. Ia bersama Honda juga berhasil menyamai rekor sang Legenda Valentino Rossi dimana MM berhasil mengkoleksi 3 gelar bersama pabrikan Jepang tersebut. Sebagai pembalap Spanyol, ia menjadi salah satu yang berhasil menyabet 5 gelar juara dunia selain Jorge Lorenzo dan Angel Nieto. Selama 2016 MM juga berhasil mencapai podium terbanyak sejumlah 11 kali dan pole position sebanyak 6 kali.


Klaim ataupun opini pembenaran terhadap Rossi dan Marquez sangat hangat ditemukan di internet. Kubu pembela Rossi kerap menuduh bahwa motor yang ditungganginya bermasalah sehingga kalah dari Marquez ataupun sebaliknya, kubu no 93 tersebut melakukan hal yang sama. Maka bisa jadi seorang Marquez memang tidak ingin berkarir dalam bayang-bayang Rossi sehingga umur yang masih muda dan talenta yang baik tersebut ia pergunakan secara maksimal untuk mengalahkan lawan-lawannya dan untuk membuktikan bahwa ia lebih baik dari generasi sebelumnya.

Sangat menarik ketika sebuah opini "umur MM masih muda sehingga punya potensi mengalahkan rekor The Doctor". Sayangnya bagi saya opini tersebut tidak semata sebagai penghiburan namun juga dapat bermaksud sebaliknya, sebab jika MM tidak berhasil menjaga konsistensinya di race yang akan datang maka bisa jadi gembar-gembor di sejumlah media mengenai dirinya hanya akan hilang bak ditelan bumi.

Jadi ketika harus memperdebatkan Rossi yang sudah berumur 37 tahun dan Marquez yang masih berumur 23 tahun saya rasa hanya buang-buang waktu saja sebab bagaimanapun fakta menyodorkan sang Legenda yang sudah melewati masa jaya dengan semua talentanya menunggu bagaimana untuk menutup karirnya. Sedangkan sang Talenta masih melewati masa karirnya untuk berjuang meraih kejayaan ataukah malah terperosok dalam jurang kehancuran. Hingga saat ini Rossi yang sudah cukup tua masih mampu menghibur para pendukungnya serta mewarnai olahraga ini dengan semangat dan manuver yang tidak murahan.
* Selamat atas pencapaian Juara Dunia MotoGP 2016 bagi Marc Marquez ^^

Komentar

  1. akhir rossi di 2016 ini lumayan baik. Setidaknya sudah memberikan yang terbaik

    BalasHapus

Posting Komentar

BAGAIMANA TANGGAPAN ANDA?

Postingan populer dari blog ini

High Context Dan Low Context

Secara umum, masyarakat di Indonesia sangat erat hubungannya dengan high context yang sebenarnya dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya masyarakat Jawa yang dipengaruhi oleh budaya sopan santun dalam berbicara dan berusaha menjaga sikap dalam bergaul menjadi aspek penting dalam terciptanya high context.

Istilah Njawani; Filosofi Pedoman Perilaku

Filosofi Njawani dan Falsafah Jawa  - Diartikan sebagai orang Jawa yang hidup dengan nilai-nilai dan ajaran-ajaran leluhurnya. Banyak sekali orang yang berasal dari suku Jawa masih memakai tuntunan tersebut untuk bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain yang sesama suku ataupun berbeda budaya. Pedoman hidup untuk berperilaku, berpikir serta bagaimana cara untuk mencapai tujuan masyarakat Jawa pada umumnya diarahkan untuk tidak melukai sesama bahkan mengajak mereka untuk selaras.

Komunikasi Konvergen ala WILBUR SCHRAMM

Dia membuat serangkaian model komunikasi dimulai dari model komunikasi manusia yang sederhana sampai model yang rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.